HASIL LAPORAN KEGIATAN BOSSCHA :
LAPORAN KEGIATAN
STUDI LAPANGAN
Observatorium Boscha, Lembang Bandung
Tanggal 13
Februari 2014
SMP PLUS NURUL HIKMAH AL-HAKIM
I
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN STUDI LAPANGAN
Tanggal 13 Februari 2014
Wali kelas Pembimbing
Anto Widyantoro S.Pd Jamaludin
Mengetahui,
Ketua Yayasan Kepala Sekolah
Drs.H. Harun Fifi Fatimatuzahroh.SE
II
Kata Pengantar
Puji Syukur ke
Hadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga laporan ini dapat diselesaikan .
Shalawat serta Salam semoga selalu dilimpah curahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW. kepada keluarga berserta sahabatnya juga kita selaku umatnya yang
mudah-mudahan selalu beristiqomah dalam menjalankan sunahnya.
Semoga
Laporan ini selalu menjadi pembelajaran kami juga bermanfaat bagi kita semua.
Kami mohon maaf jika dalam laporan ini terdapat kekurangan atau kesalahan kata
. Akhir kata, Wassalamualaikum wr.wb.
Jonggol,
1 Maret 2014
Penulis
III
DAFTAR ISI
Halaman Judul
…………………………………………………………. I
Halaman Pengesahan
………………………………………………… II
Kata Pengantar
………………………………………………………… III
Daftar isi
………………………………………………………………….. IV
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Kunjungan
B. Maksud dan Tujuan Kunjungan
C. Manfaat Kunjungan
Bab II Kondisi
Objektif
A. Tinjauan Umum perusahaan (Visi, Misi,
Tujuan, Dasar Hukum)
B. Sejarah Tempat Stula
C. Struktur Organisasi
Bab III Sistem
Tata Surya dan Proses yang terjadi di Dalamnya
A. Tata Surya
B. Proses-proses dilapisan Litosfer
dan Atmosfer
Bab IV
Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran & Kritik
Daftar
Pusaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang kunjungan
Latar Belakang studi lapangan ini adalah
sebagai penambah nilai siswa-siswi juga
sebagai pembelajaran baru agar para siswa-siswi mengetahui tentang
Observatorium Bosscha.
B. Maksud
dan Tujuan Kunjungan
Untuk mengetahui tentang sejarah
Observatorium Bosscha, mengetahui tentang Sistem Tata Surya, Kegiatan yang
dilakukan di Bosscha.
C. Manfaat
Kunjungan
Studi Lapangan ini sangatlah bermanfaat
bagi Siswa/Siswi, selain untuk berkunjung dan berekreasi, disana kita juga
mendapat berbagai ilmu yang bermanfaat.
BAB II
KONDISI
OBJEKTIF
A.Tinjauan Umum Perusahaan (Visi, Misi, dan tujuan)
MISI DAN
VISI DARI OBSERVATORIUM BOSSCHA ADALAH :
§ Penentuan
orbit dan masa bintang ganda
§ Penentuan
struktur galaksi
§ Penentuan
jarak, lokasi dan usia suatu gugus bintang
§ Bintang
Variabel
§ Pengamatan
gerhana bulan
§ Pengamatan
terkoordinasi dari obyek-obyek istimewa (komet, bintang meledak, dan
sebagainya).
Pola Umum
Penelitian Astronomi
§ Mengamati
dan mengumpulkan data obyek yang dipilih
§ Pengolahan
data yang terkumpul
§ Analisis
data serta interpretasi yang koheren
Fungsi
UPT Observatorium Bosscha
Sebagai
suatu badan yang bergerak dalam cabang ilmu pengetahuan alam, khususnya
astronomi yang mempelajari dan menyelidiki benda-benda langit di jagat raya.
Dengan perlengkapan yang ada di Observatorium, serta informasi-informsi
baru yang diterima mengenai kamajuan pengetahuan antariksa dari luar
negeri, maka pengetahuan kita tentang alam raya ini akan semakin luas dan
maju. Adapun kerjasama penelitian sering dilakukan dengan negara-negara asing,
seperti Amerika, Jepang, Belanda, Indian dan sebagainya.
Tujuan didirikan Observatorium
Bosscha
Pada awalnya Tujuan pendirian
Observatorium Bosscha sendiri adalah untuk memajukan ilmu astronomi yang ada di
Hindia-Belanda . Dan sekarang pun tempat ini bertujuan untuk mengamati Objek
Langit.
B. Sejarah
tempat Stula
Observatorium Bosscha (dahulu bernama Bosscha
Sterrenwacht) dibangun oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige
Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang
Hindia Belanda. Pada rapat pertama NISV, diputuskan akan dibangun sebuah
observatorium di Indonesia demi memajukan Ilmu Astronomi
di Hindia Belanda. Dan di dalam rapat itulah, Karel Albert Rudolf
Bosscha, seorang tuan tanah di perkebunan teh Malabar,
bersedia menjadi penyandang dana utama dan berjanji akan
memberikan bantuan pembelian teropong bintang. Sebagai
penghargaan atas jasa K.A.R. Bosscha dalam pembangunan
observatorium ini, maka nama Bosscha diabadikan sebagai
nama observatorium ini.
Pembangunan observatorium ini sendiri menghabiskan waktu
kurang lebih 5 tahun sejak tahun 1923 sampai dengan tahun 1928.
Publikasi internasional pertama Observatorium Bosscha
dilakukan pada tahun 1933. Namun kemudian observasi terpaksa
dihentikan dikarenakan sedang berkecamuknya Perang Dunia
II. Setelah perang usai, dilakukan renovasi besar-besaran pada
observatorium ini karena kerusakan akibat perang hingga
akhirnya observatorium dapat beroperasi dengan normal kembali.
Kemudian pada tanggal 17 Oktober 1951, NISV menyerahkan
observatorium ini kepada pemerintah RI. Setelah Institut Teknologi
Bandung (ITB) berdiri pada tahun 1959, Observatorium
Bosscha kemudian menjadi bagian dari ITB. Dan sejak saat itu, Bosscha
difungsikan sebagai lembaga penelitian dan pendidikan
formal Astronomi di Indonesia.
obsevatorium
bosscha hingga kini sudah memiliki sekitar 10 buat teleskop
yang memiliki fungsinya masing masing,yaitu:
1. Teleskop refraktor ganda zeiss
teleskop terbesar milik obsevatorium bosscha ini berjenis
teleskop refraktor
dibuat oleh carl zeiss jena.disebut ganda karena terdapat
2 buah teleskop
refraktor lensa cembung di dalamnya,yaitu:
Teleskop visual, sensitif pada panjang gelombang
kuning/hijau,
dengan titik api 10,78 m.
Teleskop fotografi, sensitif pada panjang gelombang biru,
dengan
titik api 10,72 m.
teleskop zeiss berada dalam gedung yang dapt berputar 360
derajat dan
lantainya pun bisa dinaikan hingga 3.8 meter dari posisi
terendahnya.
Teleskop Zeiss dilengkapi dengan:
Planetary camera, untuk
pengamatan planet
Kisi-kisi difraksi yang dipasang di depan teleskop (di
depan lensa
objektif teleskop)
Kamera CCD ST6 dengan sebuah unit PC. Dengan kamera CCD
ini,
Teleskop Zeiss dapat mengamati objek yang lebih lemah
dari
sebelumnya (dibandingkan dengan pengamatan fotografi
biasa).
teleskop zeiss digunakan untuk mengamati bintang ganda
visual,penentuan
paralaks,gerak bintang/anggota gugus,planet&komet.
2. Teleskop
schmidz bima sakti
teleskop yang termasuk langka ini adalah pemberian dari
UNESCO pada tahun
1960.teleskop ini menggunakan lensa schmidz dengan
diameter lensa koreksi
51 cm,diameter 71 cm dan panjang fokus 127
cm.Perbandingan antara panjang fokus terhadap diameter lensa koreksi teleskop
ini termasuk kecil di
banding teleskop lainnya di obsevatorium bossch yaitu 2.5
mirip dengan
kamera biasa.karena itu teleskop ini memiliki keunggulan
karena lebih cepat
dalam pengambilan gambar dari pada teleskop zeiss.
teropong ini sangat baik untuk survey dikarenakan medan
pandangya yaitu 5 x 5 yang terbilang cukup luas.kekurangan teleskop ini adalah
mudah terganggu
oleh polusi cahaya.teleskop ini biasa di gunakan untuk
pengamatan bintang
emisi garis hidrogen, bintang-bintang kelas M, serta bintang-bintang
Wolf-Rayet.
3. Teleskop
refraktor bamberg 37 cm
teropong berdiameter lensa 37 cm dan panjang fokus 7 ini
memiliki
keterbatasan pada jarak pengamatan yang hanya bisa
melihat dalam jarak
zenit 60 derajat atau untuk benda langit yang lebih tinggi
dari 30 derajat dan
azimut dalam sektor Timur-Selatan-Barat.terpopng ini
menggunakan sistem
bandul gravitasi dimana teropong akan secara otomatis
mengatur kecepatan
teleskop bergerak ke arah barat mengikuti bintang yang
ada di medan teleskop
sesuai dengan kecepatan rotasi bumi serta teleskop ini
sudah dilengkapi
dengan kamera CCD.
teleskop ini di gunakan untuk:
pengamatan kurva cahaya bintang-bintang variabel
fotometri gerhana bintang
pengamatan matahari dan permukaan bulan
teropong bamberg juga sering di pakai untuk pendidikan
publik,seperti:
melihat kawah bulan, melihat bintang ganda visual, melihat gugus bintang, melihat
planet-planet
melihat benda langit lainnya.
4.Teropong
reflektor GAO-ITB
teropong dengan nama lengkap yaitu GAO-ITB-RTS (dengan
RTS = Remote
Telescope System) ini sepenuhnya di gerakkan oleh
komputer.dengan diameter
cermin 8 inchi,teropong ini berjenis Schmidt-Cassegrain.
teleskop ini merupakan hasil kerja sama antara ITB,Gunma
Astronomical
Observatory (GAO)dan jepang.teropong ini bisa
dikendalikkan langsung dari
jepang dan hasilnya bisa di tunjukan langsung di jepang.
5.teleskop hilal
biasa di gunakan untuk mengamati hilal 1 Ramadhan dan 1
Syawal.berdiameter
6 cm dilengkapi dengan mounting Vixen Sphinx dan sebuah
detektor sederhana
berupa kamera dijita Canon Powershot hingga dilengkapi TV
tuner ke sebuah
dekstop atau laptop,maka sistem ini siap mengirimkan data
berupa video
tayang-langsung.
6.Teleskop
radio 2.3m
teleskop ini berbeda dengan teleskop lainnya karena
teleskop ini tidak
menangkap gambar melainkan gelombang.berinstrumen radio
jenis SRT (Small
Radio Telescope) yang didesain oleh Observatorium
MIT-Haystack dan dibuat
oleh Cassi Corporation.teleskop ini bekerja pada panjang
gelombang 21
cm(atau dalam rentang frekuensi 1400-1440 MHz).
dapat digunakan dalam mode:
spektral,yaitu dengan resolusi 7,8 kHz untuk bandwidth
1,2 MHz, atau
dengan resolusi sangat tinggi 1,8 kHz namun dengan
bandwidth yang
jauh lebih pendek.
kontinum,memberikan bandwidth selebar 40 MHz dengan bin
sebesar 1
MHz.
7.Teleskop
radio JOVE
teleskop ini merupakan rancangan rancangan NASA Radio
JOVE Project yang
bertujuan untuk pengamatan semburan radio dari
jupiter,dan juga semburan
matahari Type III pada frekuensi 20,1 MHz.antena yang di
gunakan merupakan
antena dual-dipole.
8.teropong surya
teleskop ini merupakan set teleskop digital yang terdiri
dari 3 buah teleskop
Coronado dengan 3 filter yang berbeda, serta sebuah
teleskop proyeksi citra
Matahari yang sepenuhnya dibuat sendiri.fasilitas ini
terdiri dari 2 buah sistem
teleskop,yang pertama merupakan teleskop dijital bekerja
pada 3 panjang
gelombang,Teleskop kedua adalah sebuah coleostat yang
ditujukan untuk
membuat proyeksi citra dan spektrum matahari secara
analog.dengan begitu
hasil dari pengamatan dapat di lihat langsung secara
real-time.
9.teropong unitron
teropong ini menggunakan lensa obyektif berdiameter 102
mm dan panjang
fokus 1500 mm.teropong ini baik digunakan untuk
pengamatan bulan ataupun
matahari,juga biasa digunakan untuk praktikum
mahasiswa.teleskop ini pernah
di bawa untuk pengamatan di Cepu, Jawa Tengah tahun 1983
dan di Sangihe Talaud, Sulawesi Utara pada tahun 1995.
10.teleskop latihan
teleskop ini merupakan peralatan latihan tim olimpiade
astronomi indonesia
tingkat internasional.setiap tahun anggota yang dipilih
melalui olimpiade sains
tingkat nasional akan di latih di observatorium
bosscha.teleskop ini terdiri dari
Celestron C8 dan C11 dilengkapi dengan CCD dan asesoris
lainnya.
C. Struktur Organisasi
Beberapa
nama berikut pernah menjabat sebagai direktur/kepala :
3.
1942 - 1946: Prof. Dr. Masashi Miyaji
4.
1946 - 1949: Prof. Dr. J. Hins
6.
1958 - 1959: Prof. Dr. O. P. Hok dan
Santoso Nitisastro (pejabat sementara)
7.
1959 - 1968: Prof. Dr. The Pik Sin
9.
1999 - 2004: Dr. Moedji Raharto
10.
2004 - 2006: Dr. Dhani Herdiwijaya
11.
2006 - 2010: Dr. Taufiq Hidayat
12.
2010 - 2012: Dr. Hakim Luthfi Malasan
13.
2012 - sekarang: Dr. Mahasena Putra
BAB III
SISTEM TATA SURYA
Pada anggota
susunan sistem tata surya yang paling utama yaitu yakni
Matahari merupakan sebuah bintang yang berada di antara sekitar 100.000.000.000
bintang lain dalam galaksi Bima Sakti. Matahari merupakan bola gas pijar,
dengan suhu di permukaan Matahari diperkirakan sekitar 5.000°C – 6.000°C,
sedangkan pada bagian intinya mencapai 14.000.000°C.
Menurut
penelitian para penjelajah luar angkasa diameter (garis tengah) Matahari yang
diperkirakan besarnya mencapai 1.400.000 km atau lebih dari 100 kali ukuran
bola Bumi. Sebagai inti dari sistem tata surya, matahari dikelilingi oleh benda
langit bernama planet pada garis edarnya yang dinamakan orbit. Secara umum
planet-planet dalam tata surya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
- Planet Dalam (Inferior), merupakan planet yang
lintasannya berada di antara lintasan Bumi dengan Matahari, yaitu meliputi
planet Merkurius dan Venus.
- Planet Luar (Superior), merupakan planet yang
lintasannya berada di luar lintasan Bumi yaitu planet Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Berikut ini
gugusan planet pada susunan tata surya tersebut :
Planet
planet pada susunan tata surya
Pada awalnya
dalam sistem tata surya (solar system) terdapat sembilan planet pada sistem
tata surya, gugusan pada planet tata surya tersebut meliputi Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto. Tapi
sejak diselenggarakan pertemuan International Astronomical Union (IAU) ke-26 di
Praha, Republik Ceko pada tanggal 24 Agustus 2006, planet
pluto hanya disetarakan dengan objek-objek kecil tata surya dengan garis
orbit yang sudah pasti.
1.
Merkurius
Planet
paling dekat dengan Matahari yaitu merkurius, mmeiliki jarak rata-rata hanya
sekitar 57,8 juta km. Jaraknya yang dekat dari matahari membuat prbedaan suhu
harian yang sangat besar antara siang dan malam karena Planet ini tidak
mempunyai atmosfer. Planet ini melakukan revolusi terhadap matahari dalam orbit
eliptis (lonjong) dengan periode revolusinya sekitar 88 hari, dan periode
rotasinya sekitar 59 hari. Permukaannya mirip dengan Bulan yang mempunyai
banyak kawah dan tidak mempunyai satelit
2. Venus
Planet venus
merupakan planet yang berjarak paling dekat letaknya dengan bumi sekitar 42
juta km, sehingga venus bisa terlihat seperti noktah kecil bersinar dari bumi.
Venus diselubungi atmosfer yang sangat tebal terdiri dari gas karbondioksida
dan sulfat. Sekitar 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen pada atmosfer
venus, membuatnya hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.
3. Bumi
Jarak
rata-rata matahari ke bumi berkisar sekitar 150 juta km,dengan waktu revolusi
sekitar 365,25 hari dan periode rotasi sekitar 23 jam 56 menit dengan arah
barat-timur. Atmosfer bumi di lindung oleh Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer,
berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar
ultraungu. Kemudian diameter bumi berkisar 12.756 km hampir sama dengan
diameter Planet Venus.
4. Mars
Planet mars
bisa terlihat sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan yaitu ketika berada
pada kedudukan oposisi, karena saat itu jaraknya hanya sekitar 56 juta km dari
bumi. Menurut pengamatan orbit dan pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars,
permukaan Mars terdiri dari basalt. Planet mars dilapisi oleh debu besi (III)
oksida yang membuatnya tampak berwarna merah. Keadaan mars, yang mirip dengan
bumi, memungkinkan adanya kehidupan di planet tersebut.
5.
Jupiter
Jupiter
Planet terbesar dalam tata surya, memiliki diameter sekitar 142.600 km, yang
berisi materi dengan tingkat kerapatannya rendah, terutama hidrogen dan helium.
MMemiliki periode rotasi yang cepat sekitar 9 jam 50 menit dan berrevolusi
sekitar 11,9 tahun. Yupiter memiliki cincin yang sangat tipis dan berwarna
hampir sama dengan atmosfernya yang terbentuk atas materi batuan dan
pecahan-pecahan debu.
6.
Saturnus
Saturnus
merupakan planet terbesar ke dua setelah Jupiter dan juga memiliki cincin yang
melingkar sejajar dengan garis ekuatornya. Planet saturnus mempunyai kerapatan
rendah dikarenakan sebagian besar zat yang menyusunnya, berupa gas dan cairan
dan permukannya diperkirakan tersusun dari batuan padat dengan atmosfer berupa
gas amonia dan metana, sehingga membuat planet ini tidak akan mungkin terdapat
kehidupan di dalamnya.
7. Uranus
Diameter
planet ini diperkirakan mencapai 49.000 km hampir empat kali lipat diameter
bumi. Planet uranus melakukan rotasi dengan sumbu rotasi yang searah dengan
arah datangnya sinar matahari yang berbeda dengan planen lain. Sehingga letak
kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari.Atmosfer uranus dipenuhi
hidrogen, helium dan metana dengan 5 buah satelit yang mengelilinginya.
8.
Neptunus
Planet yang
paling jauh letaknya dari matahari ini memiliki arak rata-rata ke matahari
sekitar 4.497 juta km. Dengan atmosfer planet yang dipenuhi dengan hidrogen,
helium, metana, dan amoniak yang lebih padat dibandingkan dengan Jupiter dan
Saturnus. Planet Neptunus dikelilingi 8 buah satelit, di antaranya Triton,
Nereid dan Larissa.
Sistem Tata
Surya
Selain
gugusan planet pada tata surya, terdapat benda-benda langit yang berada
disekitar galaksi bima sakti tersebut yaitu :
Komet
Komet sering
disebut dengan istilah bintang berekor karena sifat fisiknya, yang terdiri atas
dua bagian, yaitu inti dan ekor. Sebagian besar tubuh komet dibentuk oleh
berbagai gas, termasuk Sianogen (CN), Karbon (C), Karbon monoksida(CO),
Nitrogen (N2), Hidroksil (OH), dan Nitrogen Hidrid (NH). Komet senantiasa
datang mengunjungi aatahari dan keluarganya secara periodik dalam waktu
tertentu.
Meteor
Benda langit
lainny yaitu meteor, merupakan benda langit di angkasa baik terdiri atas
senyawa logam maupun batuan. Meteor bisa terlihat dari bumi yang sering disebut
bintang jatuh karena,terjadinya gesekan yang sangat kuat antara massa meteor
dan partikel-partikel atmosfer bumi sehingga meteor terbakar dan terlihat dari
Bumi. Meteor yang jatuh sampai ke permukaan bumi dinamakan meteorit.
Asteroid
Asteroid
terlihat tampak bersinar karena benda ini sama seperti planet, yang menerima
dan memantulkan cahaya Matahari. Benda langit ini tersebar di antara orbit
planet Mars dan Yupiter, yaitu kira-kira 500 juta kilometer dari Matahari dari
Bumi.
BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan
Kita harus bisa menjaga alam
semesta ini. Karena bumi ini sudah banyak mengalami kerusakan. Jagalah alam
dengan sebaik mungkin, sebab hal kecil yang berdampak buruk itu dapat merusak
alam ini. Janganlah kita sampai mengulangi kesalahan yang telah kita perbuat
dimasa lampau. Jadikan semua yang telah terjadi sebagai Pembelajaran kita untuk
menjadi lebih baik.
B. Saran dan Kritik
· Untuk Sekolah
-
Kegiatan
Studi Lapangan ini sangatlah bagus untuk dilaksanakan, dan diharapkan kegiatan
ini terus dilaksanakan untuk penambahan nilai siswa/siswi ditahun ajaran baru
dan seterusnya.
· Untuk Observatorium Boscha
-
Diharapkan
pengajaran terhadap para siswa/siswi lebih ditingkatkan lagi, misalkan dalam
menjelaskan materi tidak terlalu cepat .
DAFTAR PUSAKA
Buku Laporan Studi Lapangan Boscha
Bandung. SMP Plus Nurul Hikmah Al-Hakim .
KELOMPOK 1 :
Pendamping :
Pak Jamal
Ø Ari Syukri Nur
Ø Aisyah Caesal Finia
Ø Anita
Ø Caca Handika
Ø Cami
Ø Carolina N.A
Ø Dicky Octavianus
Ø Dini Maulidatul Janah
Ø Erna Wathi
Ø Euuis
Romlah
~Terima Kasih~
Memories in Boscha :
“Don’t Forgetting This Moment .. J “